Social media seperti twitter, facebook, path dan lain-lain membuat orang-orang jadi lebih cerewet, lebih suka mengoceh dan bahkan suka curhat dan mengobrol dengan orang lain. Gue sering memperhatikan celoteh-celoteh beberapa temanku. Ada yang mengeluh kesulitan lah,belum punya pacar lah, pekerjaan nyebelin lah. Pokoknya banyak dah.
Apa itu salah? Hmmm tergantung sih. Sulit bagi gue untuk bilang secara mutlak salah atau benar.
Namun terlepas salah atau ga-nya hal itu,ada pertanyaan yang lebih menggelitik. "Kenapa ga mengeluh kepada Allah SWT aja sih?", "Apa selain cerita dan mengeluh kepada teman-temannya, dia juga mengeluh kepada Allah SWT ya?".
Pertanyaan tersebut pada intinya adalah otokritik terhadap diri gue pribadi. Ketika gue naik haji dan sedang mabit di muzdalifah, gue ngobrol dengan Pak Haji Bachroni, salah satu pembimbing haji Wadi Fatimah. Ketika gue bercerita bahwa sekarang banyak orang menggunakan hp/smartphone untuk main game dan itu bisa berjam-jam, Pak Haji Bachroni bertanya "kenapa ga dipake waktu itu untuk mengaji saja?". Pertanyaan itu sontak membuatku tersadar. Iya ya....kenapa ya? Kok bisa gue menghabiskan waktu berjam-jam untuk main game tp membaca Quran 1 halaman saja (paling ga sampai 5 menit) susah/tidak sama sekali. Apa ini yang disebut tidak mengingat Allah SWT pada waktu lengang?
Kembali ke persoalan mengeluh tentang kehidupan. Pertanyaannya berubah menjadi "orang lain mungkin dapat membantu kita tapi yang PASTI BISA membantu kita kan Allah SWT. So, kenapa ga curhat ke Allah SWT saja?". Masalah tiap orang itu besar tapi Allah SWT itu Maha Besar. Ada kawan yang mungkin bijak tapi Allah SWT itu Maha Bijak dan Maha Berilmu lagi Maha Kuasa. Daripada capek-capek cerita ke orang lain, cerita dan berdoa ke Allah SWT saja. InsyaAllah akan ada jalan, akan ada petunjuk, akan ada ketenangan, akan ada bantuan.
Bukan berarti bercerita kepada orang lain itu salah karena bisa jadi bantuan Allah SWT itu datangnya lewat orang tersebut. Namun, mendekati Allah SWT pasti akan membuat semua hal jadi mudah. Itu pasti
No comments:
Post a Comment