Thursday, May 31, 2007

Pakai software yang legal? Copyright? Bisa ga ya?

Green-shirt Man: Do you know what copyright is?
Blue-shirt Man : Yes, it means copy rightly..
Taken from www.karikatur-cartoon.de/copyright.htm


Copyright ataupun HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) sampai sekarang menjadi persoalan yang selalu diperdebatkan. Sebagian orang mengklaim bahwa mereka udah cape-cape berpikir keras, bekerja, membaca berbagai literatur dan keluar uang yang tidak sedikit untuk menghasilkan suatu karya maka tentunya pantas kalau mereka berhak mengklaim bagaimana orang lain menggunakan karya mereka (di antaranya dengan membayarkan sejumlah uang untuk menggunakan karya tersebut). Di lain pihak, ada juga orang-orang yang merasa pemberlakuan copyright mengekang masyarakat untuk mendapatkan sesuatu yang pantas digunakan oleh orang banyak. Contoh paling mudah adalah pembajakan DVD film ataupun software. Indonesia pun ternyata termasuk ke dalam daftar merah dunia (peringkat ke-4 di bidang pembajakan software) akibat iklim agrarisnya yang sangat membutuhkan pembajakan...eh ga nyambung ^^

Gw sebagai orang yang menggunakan dan kadang-kadang juga membuat software tentunya juga sangat concern dengan hal ini. (Katanya) pembajakan tidak hanya mematikan kreativitas tapi juga mematikan ekonomi. Ya, orang bisa berkelit dengan mengatakan, "Kata siapa mematikan kreativitas? Untuk bisa membajak juga butuh kreativitas loh...." ataupun mengatakan "Yaa, gw kan sekarang belum punya duit, ntar-ntar kalau gw udah kaya, gw pasti beli deh..." atau bahkan "Ah, mereka yang dibajak kan udah kaya, udah pasti dah balik modal tuh, gw cuma ngebajak satu atau dua software ga banyak efeknya kan!". Banyak alasan bisa dipakai untuk menjustifikasi pembajakan, apalagi orang indonesia banyak yang cukup permisif, apapun boleh deh..asal loe ga senggol gw ^^.

Terus belakangan terpikir nih, mungkin ga sih kita menghindari yang namanya pembajakan? Penggunaan software tidak dengan membeli lisensinya? Coba kita cek beberapa software yang kita pakai, berapa persen yang legal dari list di bawah ini:
  • Operating system: Ms Windows (beserta anakannya), Mac OS, BeOS, Linux, xNix, dll
  • Zip tools: WinRar, WinZip, 7zip, dll
  • Office tools: Microsoft Office, StarOffice, FreeOffice, Lotus smart suites, WordPerfect office, dll
  • Text editing tools: Notepad, Textpad, UltraEdit, AbiWord, dll
  • Video player: Windows Media Player, VLC, Cyberlink PowerDVD, dll
  • Games: you name them yourselves
Yang di atas hanyalah sebagian aplikasi yang sering digunakan sehari-hari. Silakan pertimbangkan sendiri berapa banyak yang legal atau licensed dan berapa banyak yang ilegal atau bajakan.

Padahal untuk banyak software, kita sebenarnya bisa memanfaatkan software gratis, sering disebut freeware. Bahkan ada pula yang disebut dengan shareware, software yang setelah perlu dibayar setelah masa penggunaan tertentu (trial time). Yaaa....emang mungkin tools-tools ini tidak terbiasa untuk kita pakai dan mungkin kemampuannya (ada yang) di bawah tools-tools yang udah terkenal. Namun, sekali lagi ini semua tergantung kepada keinginan kita untuk sebisa mungkin menghargai hak karya orang lain.

Situs yang biasa gw gunakan untuk mencari freeware adalah www.download.com. Software di list yang diwarnai biru adalah freeware yang saat ini gw gunakan. Gw cukup puas untuk menggunakannya karena selain cukup handal, mereka juga gratis. Bagaimana dengan
anda?

Saturday, May 26, 2007

Data Mining

Ada yang sudah nonton film jepang yang berjudul Death Note 2: Last Name? Kalau sudah, mungkin bisa mengingat-ingat salah satu scene di mana Ligth menjelaskan tentang bagaimana cara mengetahui identitas 3rd Kira berdasarkan pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh Kira. Saya ga akan bercerita lebih jauh tentang film ini, namun saya ingin mengacu kepada scene tersebut. Di scene tersebut, ditunjukkan bagaimana identitas 3rd kira berdasarkan modus operandinya. Cara mendapatkan modus operandinya dilakukan dengan melakukan analisis terhadap kumpulan data pembunuhan. Data pembunuhan (yang mungkin juga dilakukan oleh orang lain) dikelompokkan berdasarkan waktu dan metode pembunuhan. Persoalannya adalah polisi tidak tahu bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh siapa, apakah sudah pasti itu dilakukan oleh Kira atau mungkin juga dilakukan oleh orang lain yang membunuh dengan meniru metode pembunuhan Kira. Persoalan pengelompokan data ini dalam bidang informatik adalah salah satu contoh aplikasi Data Clustering di bidang riset/kajian Data Mining.

Data mining adalah salah satu bidang yang dipelajari ketika saya mengambil kuliah Pembelajaran Mesin (Machine Learning) yang saya ambil ketika kuliah bachelor dulu. Di RWTH Aachen ini, Data Mining dipelajari secara khusus dalam kuliah yang diberi nama Data Mining Algorithm. Data Mining menurut saya adalah teknik untuk mengekstrak pengetahuan ataupun pola yang menarik dari kumpulan besar data (biasanya tersimpan di dalam database). Pengetahuan ini bersifat tersirat karena pengetahuan itu tersembunyi di dalam data dalam bentuk suatu pola. Kalau kita pengen tahu data penjualan tahun 2007, dan ternyata itu udah ada di database, yaa berarti (sesuai namanya) data penjualan tahun 2007 bukanlah pengetahuan. Selain itu pengetahuan juga non-trivial karena ya tentu saja, buat apa kita mendapatkan pengetahuan yang telah kita ketahui (trivial/common knowledge). Contoh common knowledge adalah semua yang melahirkan adalah wanita. Kan tidak menarik tuh! Tapi kalau kita bisa mendapatkan bahwa, misalnya, wanita yang melahirkan pada usia di atas 35 tahun mempunyai kecenderungan untuk meminta mobil pada saat ngidam, sekali lagi ini cuma misalnya loh, nah ini baru menarik.

Ah, apa sih pentingnya data mining bagi perusahaan? Ok, mari kita bayangkan kasus di bidang penggunaan kartu kredit. Apakah anda punya kartu kredit? Ya, kalau orang tua saya punya, jadi saya punya contoh kasus. Suatu hari ayah ditelpon oleh bank yang menginformasikan dan mengkonfirmasi penggunaan kartu kredit yang tidak biasa, yaitu kartu kredit ayah digunakan di malaysia untuk membeli sejumlah besar barang. Cerita cukup di sana saja, persoalannya sekarang adalah dari mana bank tahu bahwa sebuah transaksi tergolong sebuah transaksi yang aneh. Hal ini dapat dideteksi secara otomatis dengan data mining. Data mining dapat mencari dengan pengetahuannya bahwa transaksi kartu kredit ayah saya tergolong aneh. Contoh kasus lain adalah program penawaran jasa/barang kepada customer. Kalau kita tahu bahwa sekelompok pelanggan biasa menelpon pada jam 17.00-18.00 (misalnya karena macet, maka iseng ngegosip dengan teman-temannya), maka perusahaan dapat menarik pelanggan dari kelompok ini dengan menawarkan tarif yang bersaing dan menarik pada jam-jam tersebut. So, data mining dapat membantu meningkatkan kemampuan layanan sebuah perusahaan, baik di bidang keamanan ataupun juga kualitas layanan.

Data mining sering juga disebut-sebut sebagai Knowledge Discovery in Database (KDD) padahal ini adalah dua hal yang agak berbeda. Data mining adalah salah satu langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan KDD. KDD adalah proses otomatis untuk mencari pola ataupun pengetahuan yang terkandung di dalam database. Langkah-langkah KDD meliputi: data selection, data cleaning and preprocessing, data reduction and transformation, data mining, pattern evaluation dan terakhir knowledge presentasion.

Data Mining sendiri mempunyai 3 bidang kajian penting, yaitu Clustering, Classification dan Association. Di samping 3 itu, ada kajian-kajian lain yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang mereka, di antaranya deteksi outlier, deteksi noise dan deteksi pola sekuens (sequential pattern). Tiga hal ini akan dijelaskan dalam blog lainnya.

Thursday, May 17, 2007

Sayangnya, saya kuliah tidak dengan beasiswa

Mr X said: pak/mas saya pengen nanya dong, gimana dulu bisa dapet beasiswa ke jerman, saya mahasiswa XXX YYY dan juga pengen nerusin kuliah ke jerman, udah cari cari informasi tapi masih rada belum yakin nih...

Oknum Z wrote: Mas kuliah, dapet beasiswa ato biaya sendiri? dan prosesnya gmana? boleh dong bagi2 cerita :D
Itulah dua email yang mewakili satu jenis pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan kepada gw. Pada intinya satu, menanyakan "bagaimana caranya mendapat beasiswa untuk kuliah ke jerman". Dengan senyum lebar dan menggeleng keheranan, gw pengen menjawab, "apa ada stempel DAAD scholar di jidat gw? Ato scholarship receiver?". Tapi tentunya dengan sikap cool dan santai gw ngejawab, "wah maaf, kebetulan saya selalu ditolak waktu mengajukan beasiswa.". Yaa emang begitulah kenyataannya, gw kuliah di sini dengan dibiayai orang tua gw (Ya Allah ampuni dan berikan keselamatan kepada mereka..Aamiin).

Yaaa, emang sih ga pantas kalo gw marah dan gw hampir ga pernah marah, kecuali satu pas lagi bete n sibuk eh...ditanya yang kayak beginian. Bikin gw tambah bete aja. Gw cuma heran, kenapa gw selalu ditanya begitu ya? Apakah temen-temen yang lain juga ditanya seperti itu? Biasanya sih itu sering kali jadi basa-basi tapi please deh....itu kan dah basi ^^. Dan ternyata, paling ga ada seorang temen gw yang juga mengalami hal yang sama. Dialah "Singa". Pernah suatu ketika, di saat gw sedang main di tempatnya, dia berkata dengan kesel, "Gw heran, Wan! Kok temen-temen gw sukanya nanya tentang beasiswa ke gw. Emangnya gw tukang ngasih beasiswa ato tukang kasih informasi?". Hehehe...ternyata gw juga mengalami hal yang sama...Yah nasib ^^

Namun, di lain pihak gw juga mikir. Apa begitu susahnya ya untuk mendapatkan informasi tentang beasiswa? Apakah Indonesia ga punya sebuah institusi khusus, di mana semua siswa, pelajar, murid, calon mahasiswa, mahasiswa ataupun pekerja dapat mengetahui informasi tentang beasiswa? Setahu gw sih ga ada. Yaa, anda bisa berargumen bahwa institusi itu ada, tapi paling gak setahu gw, ya ga ada. Jadi teringat waktu dulu kuliah di bandung. Seorang temen saya berangkat ke jepang karena mendapatkan beasiswa. Waktu itu dengan agak kesel, gw berkata pada diri sendiri, "Punya informasi kok ga bagi". Lha, jelas dong..gw ngomong di belakang, abis kalau ngomong di depan ntar bakalan dibilangin, "Salah sendiri! Ada informasi tapi ga dicari.". Lagian, masa temen mau berangkat, gw ajak berantem. Kan ga lucu, ntar traktiran keberangkatannya batal. Hehe..the need of traktiran pawned all..

Namun ternyata, walaupun, sekali lagi..setahu saya, tidak ada institusi khusus yang menginformasikan tentang beasiswa, tetap saja kita bisa mendapatkan informasi itu dari tempat lain. Contohnya dari Internet, yaitu milis beasiswa. Dulu saya mengejar beasiswa-beasiswa, yang tidak pernah saya dapatkan T_T namun temen-temen saya malah dapat, dari milis ini. Dan ternyata masih banyak kok peluang untuk mendapatkan informasi ini dari internet, tinggal bertamu ke bang Google, nanya aja ke dia, "bang tolong cariin informasi tentang website dengan kata kunci beasiswa dong! Ga pake ba, bi, bu atau "cepe dulu dong!" seperti pa Ogah, langsung aja dia cariin. Kalau perlu tambahin sekalian negara tujuan supaya bang Google bisa ngasih info lebih jitu. Selain itu, tinggal datang ke kampus, temui dosen-dosen yang dulu deket (makanya deketin dosen jangan cabut mulu dari kuliah...) trus tanya-tanya apa punya koneksi ataupun informasi buat beasiswa. Beres toh....

Yaa, tapi itu kan teori. Kalau mau mudah, yaa seperti yang dilakukan oleh beberapa orang yang kukenal. Tanya. Simpel kan! Begitu tahu ada temen yang berangkat ke luar negeri buat ngelanjutin pendidikan, segera hubungi kemudian berbasa-basi lalu bertanya "Kamu punya informasi buat beasiswa di sana?". Namun, kalau hal itu ditanyakan ke gw, gw bakal bilang, "Sayangnya, saya kuliah di sini tidak dengan beasiswa...."

Aachen, 17 Mei 2007

Tuesday, May 15, 2007

Turnamen Sepakbola Sportfest Koeln 2007

Peserta tim sepakbola Aachen untuk sportfest Koeln 20 Mei 2007:

  1. Ridwan
  2. Newin
  3. Inov
  4. Siendi
  5. Rocha
  6. Erico
  7. Felix Taniata
  8. Nick
  9. Ferry
  10. Gani
  11. Bowo
  12. Philip
  13. Adi Linata
  14. Samuel Muladi

Bagi yang ingin ikutan, tolong segera mendaftar dengan menghubungi saya atau posting comments di blog ini.

Berikut ini adalah Peraturan-Peraturan Sepak Bola :

  1. Jumlah pemain inti setiap tim 8 orang
  2. Setiap kontingen diperbolehkan maksimum mengirim 2 tim
  3. Luas lapangan sepakbola adalah ½ x luas lapangan sepakbola internasional, atau tepatnya 50m x 35m.
  4. Waktu pertandingan adalah 2x10 atau 20 menit tanpa istirahat. Yang jelas waktu 20 menit tidak akan dilampaui mengingat keterbatasan waktu.
  5. Aturan yang diberlakukan seperti aturan sepakbola biasa tetapi aturan offside tidak diberlakukan. Dimohon kalaupun ada pemain yang offside, jangan terlalu berlebihan offside-nya
  6. Sistem pertandingan yang diberlakukan adalah sistem setengah kompetisi, dimana juara group dan runner up masing-masing group akan bertanding kembali. Sistem pertandingan bisa dirubah sesuai dengan jumlah kontingen yang mengkuiti pertandingan sepakbola
  7. Diharapkan kepada setiap tim menyediakan minimal seorang wasit untuk pertandingan
  8. Diharapkan setiap tim membawa seragam tim masing-masing atau menyiapkan seragam gelap dan seragam terang untuk memudahkan dalam bermain
  9. Tidak diperkenankan menggunakan pemain cabutan (Pemain Orang Asing), dengan kata lain seorang pemain hanya bisa ikut pada tim bola yang telah didaftarkan

Friday, May 11, 2007

Strategi Pengerjaan PR di Informatik RWTH Aachen

Gak kerasa udah semester ke-4 gw kuliah di RWTH Aachen. Ga kerasa juga kalau ternyata udah dua kali merasakan lebaran di negeri orang. Na ja, namanya juga merantau dan berjihad ^^.

Sampai saat ini rasanya saya belum pernah cerita bagaimana situasi belajar di sini dan bagaimana cara saya menghadapinya. Kalau meninjau kilas balik bagaimana saya kuliah di waktu bachelor dulu (ITB) kayaknya cukup beda deh. Waktu itu, cukup dengan disuapin oleh dosen dan para asisten, maka saya bisa dengan cukup lancar melewati masa-masa perkuliahan sampai ke tahap tingkat akhir (semester 7 dan 8). Begitu di semester 7 dan 8, barulah saya merasakan pentingnya untuk melakukan literature research dengan lebih baik lagi. Akhirnya atas saran dari pembimbing tugas akhir, saya memanfaatkan citeseer sebagai academic searching tools pribadi saya. Google pada waktu itu menjadi fasilitas utama saya untuk melakukan pencarian di bidang non-academic. So, kalau urusan manga, anime dan game, kepada Bang Google lah aku memanjatkan query ^^. Lalu dengan kedua hal itu, dan sedikit buku-buku pegangan yang didapat di perpustakaan, selesailah kuliah bachelor saya. Perpustakaan informatik ITB bagi saya adalah suatu tempat sangat asing dan tidak pantas untuk dikunjungi. Apa menariknya sih perpustakaan?

Namun, ternyata hal itu tidak berlaku untuk dilakukan di perkuliakan di sini, program M.Sc of Software System Engineering aka Infomatik an der RWTH Aachen. Saya kebetulan tidak mengetahui secara persis bagaimana kuliah anak-anak Diplom Informatik di tahap vordiplom, tetapi kalau untuk tahapan hauptdiplom atau kuliah anak-anak Master saya bisa cerita. Dimulai dengan saat pertama saya mengambil kuliah Statistical Methods in Natural Language Processing, dan diberi PR aka exercise aka uebung oleh asisten. Ternyata saya hanya sanggup mengikuti 3 kali tutorialnya. Saya ga mampu untuk mengerjakan PR di bidang statistik yang bagi saya sangat sulit. Terutama setelah saya bertanya kepada asisten tentang apakah ada buku panduan (textbook) yang dipakai dalam kuliah ini. Jawabannya adalah tidak ada, karena bahan perkuliahan adalah bahan yang uptodate yang sedang diriset oleh institut dan diresumekan dari berbagai sumber dan literatur.

Akhirnya, saya mengambil kuliah-kuliah yang mempunyai buku pegangan utama saja, sebab yaa bagaimana kalau suatu saat saya lagi bolos dan PR diambil dari bahan hari itu. Kan saya ga bisa ngerjain. Namun, semua itu akhirnya berubah setelah semester kedua. Di semester itu saya mulai memanfaatkan google sebagai academic searching tools pribadi. Sungguh mengagetkan bahwa ternyata bahan kuliah di berbagai universitas itu rata-rata sama. Bahkan ada beberapa slide presetasi yang dipakai oleh beberapa universitas, lucunya bahkan isi dan template-nya pun sama persis. Dengan begitu, cara pengerjaan PR-pun akhirnya saya ubah. Saat ada soal yang tidak dimengerti, segeralah kubuka citeseer (kalau perlu), lalu google, diikuti oleh google scholar untuk mencari tahu materi-materi sejenis yang ada di internet. Ternyata dengan sedikit ngotot (dan cukup banyak waktu bagi saya), banyak PR bisa dikerjakan, bahkan mendapat nilai sempurna aka voll Punkte.

Namun ternyata, di semester 3, ada hal yang lebih mengagetkan lagi. Bahan-bahan yang diajarkan di perkuliahan itu kan pada dasarnya diambil dari textbook (bagi yang berpegang pada satu atau beberapa textbook utama). Maka pergilah ke perpustakaan dan cari buku-buku di sana. Kesalahan saya selama 2 semester awal adalah ketidakmauan (super males lagi....) untuk membaca textbook bahasa jerman. Dan sialnya rata-rata professor dan asisten di sini ternyata mengambil bahan PR dari textbook jerman. So, kalau ada PR, yang pertama kali dibaca adalah textbook jerman. Sebab, ternyata professor dan asisten (yang kebetulan rata-rata orang jerman) sukanya ngambil bahan dari textbook jerman. Jadi walaupun bahasa jerman saya super kaputt - gemaputt, apa boleh buat. The need of survival memaksa saya buat mengkonsumsi beberapa textbook jerman.

Ternyata setelah saya resumekan, intinya cuma dua kalau mau ngerjain PR, yaitu textbook di perpustakaan dan Abang Google tersayang.

Wednesday, May 2, 2007

45 % normal ^^

You Are 45% Normal
While some of your behavior is quite normal...
Other things you do are downright strange
You've got a little of your freak going on
But you mostly keep your weirdness to yourself

Creating, Spreading and Consuming

Awalnya sih biasa, tetapi akhirnya malah jadi luar biasa. Apa coba? Yaa just mention one thing that come up to your mind, and maybe it is correct. Salah satu yang saya pikirkan adalah bermain ke rumah teman. Kalau saya pikir, hanya dengan bermain ke rumah teman aka silaturahmi, banyak hal bisa terjadi. Di antaranya bergosip dan berdiskusi. Ujung-ujungnya sering kali ada hal baru yang bisa didapat dari hal itu.

Seperti biasa, obrolan tidak tentu muncul saat bertemu dan akhirnya menyerempet ke persoalan blog-posting. Berawal dari bercerita posting-posting menarik yang ditulis oleh teman-teman, akhirnya kami tidak sadar membahas tentang menulis dan menyebarkan.

Dengan banyaknya fasilitas blog -- seperti multiply, blogspot, wordpress -- membuat semakin banyak orang menulis untuk menunjukkan jatidirinya, karakteristik unik mereka. Anda mau tahu bagaimana pikiran orang tersebut, akseslah blog mereka. Lihat layout blogspotnya, tulisan-tulisannya, termin kalendernya, dari sana terlihat bagaimana karakter dan pikiran orang tersebut.

Selain itu, ada lagi yang bisa dilihat dari sana yaitu apakah dia tipe creating (menulis), spreading (menyebarkan) atau bahkan consuming (menggunakan).

Untuk creating, ciri-cirinya adalah orang tersebut menuliskan apa yang ada dalam pikiran dia. Blog menjadi sarana baginya untuk menunjukkan perkembangan (hidup, kuliah, kerja), aktivitas sehari-hari, ataupun pandangannya atas kejadian-kejadian di sekitarnya. So apa-apa yang dituliskannya adalah unik hasil membaca, observasi, kontemplasi, narasi dan deskripsi pikirannya. Apapun hasilnya, positif-negatif, benar-salah, sopan-kurang ajar, semua itu adalah buah pikirannya.

Untuk spreading, ciri-cirinya adalah orang tersebut menuliskan apa yang telah dituliskan orang lain. Ini juga bukan hal yang salah. Menulis-ulang (terlepas apakah telah meminta ijin atau tidak aka copyright problem) merupakan suatu bentuk penghargaan atas hasil tulisan orang lain. Baik berupa persetujuan ataupun tidak. Biasanya, kalau menulis ulang berarti persetujuan. Yang lucu, kadang-kadang orang menjadi lebih suka copy-paste tulisan tanpa berusaha menambahkan pendapat dia terhadap persoalan tersebut. Namun, yang lebih menjadi masalah adalah apabila narasumber tulisan itu tidak dicantumkan. Wah bisa dianggap plagiat atau tidak bertanggung jawab tuh.

Tipe terakhir adalah consuming. Dia tidak (suka) menulis tetapi lebih suka membaca tulisan-tulisan ataupun mengakses pernak-pernik yang ada di jaringan sosialnya (maksudnya kontak2nya). Mengetahui pikiran orang lain via blog-nya kan boleh aja.

Tidak ada yang salah menjadi salah satu tipe di atas. Gimanapun juga, itu adalah gaya dan karakter anda ^^ Happy Blogging!!!!

Aachen, 2 Mei 2007

Persembahan untuk keluarga Djatmiko, makasih atas makan malamnya ^^